Senin, 03 Desember 2012

ROKET

  • Sejarah Roket
Roket pertama dibuat di Cina pada abad ke-13. Semenjak awal, roket digunakan sebagai senjata perang untuk membawa bahan-bahan peledak dan diarahkan ke arah musuh. Memasuki tahun 1806, roket sudah digunakan oleh armada perang Napoleon tetapi hasilnya belum akurat untuk menembak sasaran. Baru pada awal abad ke-20 muncul dua orang ilmuwan yang bermimpi menggunakan roket untuk ke ruang angkasa, yaitu Konstantin Tsiolkovsky dari Rusia dan Robert Goddard dari Amerika Serikat. Berakhirnya Perang Dunia II dan dimulainya era perang dingin antara Amerika Serikat dan sekutunya dengan Uni Sovyet dan sekutunya pengembangan roket mengalami perkembangan yang sangat pesat untuk memperlihatkan kekuatan masing-masing.
Tahapan-tahapan perkembangan roket:
  1. Tahapan Awal
  2. Tahapan Perang Dunia II
  3. Tahapan Perang Dingin sampai sekarang

Tahapan Awal
Pada tahun 1926, Robert Goddard seorang insinyur dari Amerika Serikat meluncurkan roket pertama di Auburn Massachusetts. Roket ini menggunakan minyak dan oksigen dan bisa meluncur sampai ketinggian 12 meter. Ini adalah awal permulaan adanya roket. Selanjutnya Goddard merancang roket yang lebih besar dan lebih cepat, hingga bisa terbang sampai ketinggian 2 km.
Tahap Perang Dunia II
Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler menghabiskan dana yang sangat besar untuk pengembangan roket. Tahun 1942 jerman meluncurkan roket A-4 yang mencapai ketinggian 95 kilo meter di Peenemunde Laut Baltik. Roket tersebut menjadi roket pertama buatan manusia yang meninggalkan atmosfer bumi dan dikenal sebagai Vergeltungswaffe (V-2), senjata pembalas dendam. Wernher von Braun menjadi ketua tim pengembangan roket Jerman yang merancang misil. Selama Perang Dunia II, sebanyak 1403 buah roket V-2 ditembakkan ke kota London yang banyak menimbulkan banyak korban dan kerusakan infrastruktur.
Roket Titan II melancarkan kapal angkasa AS dari 1960-an sehingga 1980-an

Tahapan Perang Dingin sampai Sekarang
Amerika Serikat dan Uni Soviet mengembangkan roket untuk peluru kendali pada tahun 1950. roket itu dapat terbang diangkasa sampai ketinggian 100 km roket harus memiliki kecepatan minimal 400 km/jam untuk menghindari gravitasi bumi. Dengan menggunakan roket A-1 kosmonot pertama Rusia Yuri Gagarin menjadi orang pertama di dunia yang pergi keluar angkasa pada tahun 1961, sedangkan Amerika Serikat dengan roket Sarturnus V yang membawa pesawat Apollo yang diawaki Neil Amstrong dan Edwin Aldrin pada tahun 1969 membuat sejarah dengan menjadi manusia pertama yang menginjakan kakinya di bulan. Saat ini angkasa luar menjadi bisnis yang sangat menjanjikan dengan nilai transaksi yang sangat besar, sehingga roketpun disewakan oleh beberapa pemasok untuk meluncurkan satelit komersial ke dalam orbit. Pemasok utama adalah NASA dan European Space Agency (ESA).
Manusia pertama ke ruang angkasa Yuri Gagarin dari Rusia

Gambar : Roket Saturnus V membawa pesawat ruang angkasa Apollo 11,
yang mencatat sejarah besar dengan awaknya yang bernama Neil Amstrong
menginjakkan pertama kali di bulan

Manusia pertama ke bulan Neil Amstrong paling kiri
bersama Michael Collins di tengah dan Edwin Aldrin di kanan

Gambar: Roket Apollo 15 yang sedang diluncurkan menuju ruang angkasa


Cara Kerja Roket
Pada awal perkembangan roket, roket digerakan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak gas dan oksigen cair, untuk menghasilkan gas panas yang meledak ke bawah dan mendorong roket ke atas. Untuk roket V-2 yang dikembangkan Hitler, menggunakan turbin uap untuk memompa alkohol dan oksigen cair ke dalam ruang bakar yang menghasilkan ledakan beruntun yang mendorong roket ke atas. Prinsip kerja roket merupakan penerapan dari Hukum Newton III tentang gerak, dimana energi panas diubah menjadi energi gerak.
Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama, di mana hasil pembakaran menghasilkan gaya dorong ke atas. Kelebihan dari roket berbahan bakar padat mampu menyimpan bahan bakar dengan dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena telah dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa dimampatkan.
Roket dengan bahan bakar cair

Roket pembawa pesawat ulang alik Atlantis


Manfaat Roket
Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan roket sangat besar, tentunya manfaat dari roket harus lebih besar dari biaya pembuatannya. Beberapa manfaat dari pembuatan roket :
  • Riset ruang angkasa
  • Membawa satelit ke orbit
  • Membawa pesawat ulang alik
  • Persenjataan militer untuk mempertahankan diri ataupun menyerang musuh (missile atau peluru kendali)

Gambar: Awal perkembangan roket menuju ruang angkasa (roket explorer)

Gambar Roket untuk membawa pesawat ulang alik ke ruang angkasa

Gambar:  Roket untuk menghancurkan musuh atau yang dikenal dengan nama peluru kendali

Gambar : Roket untuk persenjataan militer yang diletakkan di bawah sayap
dan badan pesawat tempur (rudal udara ke udara dan udara ke darat)

2 komentar:

  1. Sedikit menambahi bahwa pada cara kerja roket itu ternyata merupakan penerapan dari Hukum III Newton. Yaitu gaya aksi sama dengan gaya reaksi yang arahnya berlawanan..

    BalasHapus
  2. Iya, anda benar. Pada prinsip kerja roket sebernya menerapkan Hukum III Newton. Yang menjadi gaya aksi pada roket tersebut ketika mulai terjadi pembakaran gas sehingga hasil pembakaran yang terjadi akan mendorong roket meluncur ke atas..

    BalasHapus