Rabu, 21 November 2012

Teknologi Bantalan Karet Tahan Gempa


Penggunaaan Bantalan karet alam untuk melindungi bangunan terhadap gempa bumi, yang dikenal sebagi base isolation tampaknya akan semakin luas dan berkembang dimasa mendatang. Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan gempa diperlu teknologi pembuatan bantalan tahan gempa.
Musibah gempa besar hampir selalu meninggalkan kerusakan infrastruktur bangunan yang tidak kecil. Untuk mengantisipasi kerusakan parah terhadap fisik bangunan di daerah rawan gempa bumi, Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor yang dikoordinasikan Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI ), telah melakukan uji coba teknologi bantalan karet tahan gempa (seismic bearing) terhadap bangunan berlantai IV di Pelabuhan Ratu. Penggunaan bantalan dari lempengan karet alam dan lempengan baja tersebut dapat mengurangi reaksi getaran horizontal sampai 70%.
Balai Penelitian Teknologi karet Bogor sebagai Balai Penelitian mempunyai teknologi pembuatan bantalan tahan gempa yang digunakan untuk rumah tinggal maupun maupun gedung bertingkat. Bantalan yang digunakan untuk melindungi gempa bumi dibuat dari kombinasi lempengan karet alam dan lempeng baja. Bantalan tersebut dipasang disetiap kolom yaitu diantara pondasi dan bangunan. Karet alam berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa bumi sedangkan lempeng baja digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet sehingga penurunan bangunan saat bertumpu diatas bantalan karet tidak besar.
Bantalan karet alam tersebut dapat mengurangi daya reaksi, karena secara alami karet alam memiliki sifat fleksibilitas dan menyerap energi. Penggunaan bantalan karet alam untuk melindungi bangunan terhadap gempa bumi.
  • Prinsip Kerja

Pengaruh gempa bumi yang sangat merusak struktur bangunan adalah komponen getaran karet horizontal. Getaran tersebut dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar, bahkan pada puncak bangunan dapat berlipat hingga mendekati dua kalinya. Oleh sebab itu apabila gaya yang sampai pada bangunan tersebut lebih besar dari kekuatan struktur maka bangunan tersebut akan rusak. Gaya reaksi yang sampai bangunan dapat dikurangi melalui penggunaan bantalan karet tahan gempa. Pada dasarnya cara perlindungan bangunan oleh bantalan karet tahan gempa dicapai melalui pengurangan getaran gempa bumi kearah horizontal dan memungkinkan bangunan untuk begerak bebas saat berlangusung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi. Bantalan karet alam tersebut dapat mengurangi daya reaksi hingga 70%, karena secara alami karet alam memiliki sifat fleksibilitas dan menyerap energi .
  • Hasil Uji sifat fisik dari Bantalan Karet Tahan Gempa BPTK Bogor

Sifat bahan Hasil uji bahan tipe a Hasil uji bahan tipe b
Hardness, Shore A 63
66
Tensile strenght, kg/cm2 242
262
Modulus 100%, kg/cm2 32
36
Modulus 300%, kg/cm2 132
129
Elongation at Break, % 500
510
Tear strenght, kN/m 71,8
71,8
Compression set 25%, at 70 ° C, 22 hrs, % 20,81
20,81
Ozone resistance 25 pphm, 20% strain, at 40 ° C, 72 hrs No cracks
No Cracks
Keterangan :
a = Uji Langsung
b = Uji setelah pengusangan pada 70 ° C, 168 jam
  • Beberapa Dokumentasi Hasil Penelitian

  1. Bangunan tanpa bantalan karet 
  2. Bangunan dengan bantalan karet
  3.  Uji tekan geser
  4. Uji tekan Vertikal
  5. Bagunan tahan gempa berlantai 4
  6. Posisi bantalan karet

3 komentar:

  1. Teknologi tersebut sangat bagus. Berharap pemerintah Indonesia mau memproduksinya secara banyak untuk kesejahteraan masyarakan yang perekonomiannya menengah kebawah yang hidup di sekita daerah rawan terjadi bencana alam sepert gempa bumi. Pemanfaatan konsep fisika dalam dasar pembuatan rumah itu sangat penting untuk kelangsungan berdirinya bangunan tersebut dalam jangka panjang..Sehingga tetap kokoh dan tahan guncangan...

    BalasHapus
  2. Iya memang bagus. di negara jepang saja dalam membuat bangunan rumah pasti di bawahna ada penyangganya anti guncangan gempa. Sehingga jika ada gempa bumi maka penyangganya itu bisa meredam guncangan tersebut. Sehingga meminimalisir terjadinya kerusakan bangunan..

    BalasHapus
  3. Baru tau teknologi ini sudah diterapkan di Indonesia tapi kelihatannya masih belum luas
    Pisau Sadap Karet
    Herbal Alami

    BalasHapus